Kepada media, Kabid Pembinaan SMA, M. Yunus Yahya menyampaikan, bahwa saat ini untuk pemenuhan sarana masih sangat terbatas karena siswa hanya menumpang di SMP 1 Basidondo, selain itu, penyediaan tenaga pendidik sudah dilakukan kolaborasi dengan sekolah induk dan juga pemerintah desa, namun memang belum maksimal.
Yunus mengatakan, terkait fasilitas dengan kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng tidak mengalokasikan untuk kelas jauh. Karena status menumpang di sekolah lain yang kepemilikannya adalah kabupaten tingkat II.
"Jadi solusi jangka panjang, kami ingin dorong ke USB, kami sudah komunikasi dengan sekolah induk, maupun komunikasi dengan pemdes (Kades red), dimana kami sudah memberikan catatan-catatan terkait apa saja yang perlu di siapkan dari sisi pemenuhan administrasi," terang Yunus belum lama ini.
Ia menyebut terkait kajian studi kelayakan memang di butuhkan unit sekolah baru (USB) untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah tersebut.
"Komunikasi kami dengan pengelolah pusat (Kementerian) sudah memberikan peluang ke kami untuk membangun unit sekolah baru (USB) pada tahun 2026 di wilayah tersebut dengan catatan syarat-syarat bisa terpenuhi terutama lahan tersedia dengan satus sertifikat a/n Pemda Provinsi Sulawesi Tengah," pungkasnya. (Agus)
