Infoselebes.com, Parimo - Sejumlah walimurid keluhkan tarikan iuran untuk acara perpisahan kelas 3, SMPN 1 Tomini, Kabupaten Parigi Moutong yang di total berjumlah puluhan juta rupiah.
Salah satu walimurid yang enggan disebut namanya menjelaskan, jika iuran sebesar 350 ribu rupiah per siswa tersebut sangat membebani orang tua murid karena, masih banyak kebutuhan lain menjelang anaknya masuk jenjang SMA.
"Kami sangat menyesal. Meskipun sudah dirapatkan akan tetapi, penggunaan uang iuran untuk perpisahan 350 ribu rupiah per siswa tidak transparan dalam penggunaannya. Contoh lomba saat acara perpisahan saja hadiahnya cuma 50 ribu rupiah," sesalnya saat menghubungi awak media melalui sambungan telepon WhatsApp pada, Rabu (4/6).
Secara terpisah saat dikonfirmasi awak media, Kepala Sekolah SMPN 1 Tomini, Suharto, S.Pd., menjelaskan jika kegiatan tersebut bukan perpisahan, akan tetapi tasyakuran pelepasan atau pengembalian siswa kelas 3 kepada orang tuanya.
"Kebetulan saya diundang secara resmi dari Komite sekolah. Itu bukan perpisahan, akan tetapi pelepasan atau pengembalian siswa kepada orang tua murid," terang Suharto.
Suharto melanjutkan, "untuk biaya 350 ribu rupiah per siswa dirinya mengaku jika itu sudah termasuk kelengkapan acara sejak mulai rapat dan kebutuhan siswa ketika acara tasyakuran (red_ bayar komite 100 ribu rupiah, pembelian selempang, konsumsi rapat dan uang foto," imbuhnya.
Dari awal, Suharto tidak mau ada kegiatan yang melibatkan sekolah, akan tetapi Ketua Komite bersikeras untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
"Penggunaan iuran tersebut sebagian dipakai untuk membeli 3 kipas angin, cindera mata dan biaya acara tasyakuran," jelas Suharto.
Sementara pada, Selasa (10/6/2025), awak media mencoba mengklarifikasi hal tersebut kepada Ketua Komite SMPN 1 Tomini, Drs..Aminuddin.L, akan tetapi belum ada tanggapan.
Di hari yang sama, awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Bidang SMPN dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan namun, masih belum ada keterangan resmi dari keduanya. (**)
