Notification

×

Iklan


Peringati HUT RI ke-80, STIA Panca Marga Palu dan Oma Opa Keren Gelar Aksi Inklusif untuk Lansia

Rabu, 27 Agustus 2025 | Agustus 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-28T03:20:02Z

Infoselebes.com, Palu - Dalam semangat memperingati 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Panca Marga Palu berkolaborasi dengan Komunitas Oma Opa Keren Kota Palu menggelar acara Gebyar Merah Putih, yang dikhususkan bagi kalangan lanjut usia (lansia). Acara ini menjadi bentuk nyata dari pengabdian kepada masyarakat dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi. Rabu (27/8/2025).

Ketua STIA Panca Marga Palu, Dr. Dewi Cahyawati Abdullah, Drs., MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan kemerdekaan kali ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menggugah semangat keberdayaan seluruh elemen bangsa  termasuk para lansia. 

"Momentum ini sangat berarti bagi kita semua sebagai bangsa yang telah dianugerahi kemerdekaan selama 80 tahun. Dan hari ini, Komunitas Oma Opa Keren bersama STIA Panca Marga mengambil bagian dalam merayakannya dengan penuh semangat dan rasa syukur,” ujar Dr. Dewi. 

Dikatakannya, sebagai lembaga pendidikan tinggi, STIA Panca Marga berlandaskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiganya dijalankan bukan hanya secara akademik, tapi juga sosial, dengan menjawab berbagai fenomena yang berkembang di masyarakat. 

"Pendidikan kami laksanakan melalui perkuliahan formal. Penelitian kami arahkan untuk menjawab tantangan zaman. Dan pengabdian kepada masyarakat kami jalankan dengan peka terhadap realitas sosial, termasuk perhatian terhadap kelompok lansia,” ujarnya.

Menurut Dr. Dewi, banyak lansia merasa tidak lagi memiliki peran atau manfaat dalam kehidupan sosial. Melalui kegiatan ini, STIA Panca Marga ingin menegaskan bahwa lansia masih memiliki potensi, semangat juang, serta pengalaman hidup yang sangat berharga untuk terus diberdayakan. 

"Mereka masih bisa berkarya, mengekspresikan diri, dan ikut serta merayakan kemerdekaan dengan penuh kebebasan jiwa. Ini adalah bentuk nyata dari semangat merdeka yang sesungguhnya,” tegasnya. Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan ini juga menjadi langkah awal menuju program yang lebih berdampak. 

Lebih lanjut, STIA Panca Marga menargetkan adanya pembinaan ekonomi lansia ke depan, agar mereka tetap produktif sesuai kemampuan dan kondisi masing-masing.
Sebagai inspirasi, Dr. Dewi menceritakan kisah sebuah restoran di Jakarta yang mempekerjakan lansia sebagai pelayan. Para pekerja tersebut, yang sebagian adalah pensiunan dan mantan pejabat, justru menunjukkan performa kerja luar biasa karena memiliki pengalaman, kedisiplinan, dan semangat pelayanan yang tinggi. 

“Mereka bekerja bukan semata-mata untuk mencari nafkah, tetapi untuk tetap eksis, berinteraksi sosial, dan menjadikan hari-hari tua mereka lebih bermakna. Bahkan, mereka menganggap ini sebagai bentuk ibadah,” ucapnya.
Lebih dari itu, lanjut Dr. Dewi, aktivitas positif seperti ini juga mencegah para lansia dari rasa kesepian, kehilangan arah hidup, hingga penurunan fungsi mental seperti kepikunan.

Acara Gebyar Merah Putih ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya agar terus menghadirkan ruang inklusif dan bermakna bagi lansia di Indonesia. Karena kemerdekaan sejati adalah ketika setiap individu merasa dihargai, dibutuhkan, dan mampu memberikan kontribusi, tanpa batasan usia. (**)
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini